Hidrologi termasuk salah satu cabang ilmu geografi (ilmu bumi) dan sudah
mulai dikembangkan oleh para filsuf kuno, antara lain dari Yunani, Romawi, Cina
dan Mesir. Dimana air dianggap sebagai bagian dari unsur utama bersama-sama
dengan bumi, udara dan api.
Secara harafiah
“hidrologi” berasal dari bahasa Yunani, yakni “hydro” dan “loge”. Hydro
berarti sesuatu yang berhubungan dengan air dan loge berarti pengetahuan. Jadi
hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang
kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfir dan permukaan bumi serta di
bawah permukaan bumi. Secara luas hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air,
termasuk transformasi antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, di
atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang
merupakan sumber dan penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di planet bumi
ini.
Ruang lingkup
hidrologi mencakup :
- pengukuran, mencatat, dan publikasi data dasar.
- deskripsi propertis, fenomena, dan distribusi air di
daratan.
- analisa data untuk mengembangkan teori-teori pokok yang
ada pada hidrologi.
- aplikasi teori-teori hidrologi untuk memecahkan masalah
praktis.
Hidrologi bukanlah ilmu yang berdiri
sendiri, tetapi ada hubungan dengan ilmu lain, seperti meteorologi,
klimatologi, geologi, agronomi kehutanan, ilmu tanah, dan hidrolika.
Menurut The International Association of Scientific Hydrology, hidrologi dapat
dibagi menjadi:
- Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran
permukaan (surface streams)
- Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danau
- Geohidrologi (Geohydrology), khusus mempelajari air
yang ada di bawah permukaan tanah (mempelajari air tanah = groundwater)
- Kriologi (Cryology), khusus mempelajari es dan salju
- Hidrometeorologi (Hydrometeorology), khusus mempelajari
problema-problema yang ada diantara hidrologi dan meteorologi.
Model Sederhana Siklus Hidrologi