Jumat, 26 April 2013

Tanah

I. Pengertian Tanah


    Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat (agregat) yang tidak tersementasi satu sama lain, dan atau dari bahan organik yang melapuk, dimana diantara butiran terdapan ruang-ruang kosong yang terdiri oleh zat cair dan udara.

II. Asal Usul Tanah


   Tanah merupakan hasil pelapukan batuan.
   Dikelompokan menjadi 2 (dua) grup besar, yaitu :
  1. Tanah yang terjadi oleh penumpukan produk pelapukan batuan di tempat asalya ; Tanah Residu (residual soils)
  2. Tanah yang terjadi oleh produk pelapukan yang kemudian terbawa ketempat lain ; Tanah Sedimen (transported soils)
  • Siklus Batuan Proses Terjadinya Tanah 

 III. Jenis Tanah

  •   Tanah Residu
Tanah yang terbentuk oleh penumpukan produk pelapukan batuan ditempat asalnya.
  • Tanah Sedimen
  1. Tanah Glacial : Terbentuk karena produk pelapukan terangkut dan terdeposisi oleh es atau gletser (sungai es).
  2. Tanah Aeolian : Terbentuk karena produk pelapukan terangkut dan terdeposisi oleh angin.
  3. Tanah Aluvial : Terbentuk karena produk pelapukan terangkut oleh air dan terdeposisi sepanjang sungai atau pantai.

IV. Partikel Tanah

  • Tanah dapat disebut sebagai :
  1. Kerikil (Gravel) → G
  2. Pasir (Sand)  → S
  3. Lanau (Silt) / Mohs → M
  4. Lempung (Clay) → C
Tergantung pada ukuran partikel yang dominan.
  • Pengelompokan Tanah
  1. Tanah berbutir kasar : Kerikil dan Pasir
  2. Tanah berbutir halus : Lanau dan Lempung

Kamis, 17 Januari 2013

Kuda-Kuda





   Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.

      Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter. Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dan lain-lain. Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horizontal.

      Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.

      Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).

Septictank




     Septictank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½ “, sebagai hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah kotoran – kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya.

Fungsi Septictank;
  • Sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran – kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septictank tidak terlalu jauh dari WC (water closet)
  • Hubungan septictank dan rembesan, berupa pipa paralon yang diujungnya diberi lubang – lubang agar aliran air limbah dapat merata pada lubang rembesannya.
  • Tidak semua saluran air kotor dialirkan ke arah bak septictank, jadi aliran air limbah yang masuk ke septictank hanya dari WC saja.

Kusen-Kusen




    Kusen merupakan bagian dari konstruksi pada dinding bangunan yang mempunyai fungsi perletakan dan duduknya daun pintu dan daun jendela.
      Kusen pintu merupakan penghubung antar ruang dan berfungsi juga untuk sirkulasi udara segar antar ruang serta kemungkinan sinar atau cahaya matahari yang menambahkan suasana interior menjadi nyaman dan segar.
      Type kusen dapat direncanakan untuk pemasangan penutup satu daun pintu atau dua daun pintu. Umumnya dua daun pintu dipasang pada pintu masuk teras depan, jika penutup lebih dari dua daun pintu biasanya untuk pintu atau kusen jendela yang harus diperhatikan, antara lain:
a)          Telinga kusen sebagai penguat atau ikatan dalam pasangan dinding bata.
b)    Angkur yang dipasang biasanya tiga buah ditempatkan pada tiang kusennya kiri-kanan dengan diameter 10mm, termasuk juga untuk locis(neut), yaitu dibawah tiang kusen yang dicor dengan beton sehingga 10-15cm.
c)    Pada saat pembuatan kusen harus diperhatikan jenis kayu yang bik(kamper smarinda) dan titik cacat, pada saat purus dan pen dipasang agar dipasang lat penarik lebih dulu agar diyakini konstruksi kusen kuat dan menyiku.
d)     Ventilasi kusen dapat dibuat dengan jalusi atau krepyak sebagai bagian yang penting untuk sirkulasi udara segar.
e)    Penempatan sponeng kusen khusus kusen pintu masuk diteras depan agar ditempatkan dibagian dalam jadi daun pintu membukanya kedalam, begitu juga untuk di kamar mandi dan wc penempatan sponing di dalam jadi membuka pintunya ke arah dalam kamar mandi dan wc.
Flag Counter