Jumat, 26 Juli 2013

Nilai Slump Pada Beton

nilai slump beton
Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari hasil uji slump dengan cara beton segar diisikan  ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung, kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh ke bawah.

Besar penurunan permukaan beton segar diukur, dan disebut nilai 'slump'. Makin besar nilai slump, maka beton segar makin encer dan ini berarti semakin mudah untuk dikerjakan.


Penetapan nilai slump dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
  1. Cara pengangkutan adukan beton.
  2. Cara penuangan adukan beton.
  3. Cara pemadatan beton segar.
  4. Jenis struktur yang dibuat.
Cara pengangkutan adukan beton dengan aliran dalam pipa yang dipompa dengan tekanan membutuhkan nilai slump yang besar, adapun pemadatan adukan dengan alat getar (triller) dapat dilakukan dengan nilai slump yang sedikit lebih kecil.
Sebagai petunjuk awal penetapan nilai slump, dapat mengacu pada tabel penetapan nilai slump adukan beton berikut :
Pemakaian Beton (Berdasarkan jenis struktur yang dibuat)Maks (cm)Min (cm)
Dinding, Plat Pondasi dan Pondasi telapak bertulang
12,5
5,0
Pondasi telapak tidak bertulang, Caison, dan struktur di bawah tanah
9,0
2,5
Pelat, Balok, Kolom dan dinding
15,0
7,5
Pengerasan jalan
7,5
5,0
Pembetonan masal (beton massa)
7,5
2,5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flag Counter